BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Ibu serta rekan sekalian yang dirahmati Allah SWT
Marilah
terlebih dahulu kita menghaturkan puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan kenikmatan yang tiada tara yakni Iman kepada Allah Swt. Marilah kita
senantiasa pegang teguh Iman kita ini hingga akhir hayat kita.
Salam
dan shalawat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa
umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh cahaya.
Pada
kesempatan ini, perkenankan saya berdiri dihadapan ibu dan rekan sekalian untuk
menyampaikan ceramah saya yang berjudul “ Berbakti kepada kedua orang tua ”.
Di
dunia ini , Siapakah orang pertama yang paling kita hormati, kita
sayangi dan yang paling kita dahulukan berbuat baik ? Tentu jawabannya
adalah kedua orang tua kita. Mengapa?
Pertama, adanya kita di dunia ini lantaran kedua ibu bapak kita.
Mustahil kita ada seperti sekarang ini, jika kedua orang tua kita tidak ada.
Setiap manusia lahir pasti karena perantaraan Ibu dan Bapak, kecuali Nabi Adam
dan Nabi Isa yang hanya melalui perantaraan ibu.
Kedua, kedua orang tua kita yang tidak lelah dan bosan merawat
kita mulai dari dalam kandungan , setelah kita lahir, kemudian menjadi
anak-anak bahkan setelah kita dewasa, kasih sayangnya tak pernah lekang
dicurahkan kepada kita.
Kalau
kita mau menengok kebelakang dan merenungkan saat-saat kita masih dalam
kandungan dan ketika kita masih bayi, niscaya tidak patutlah bila kita berani
berkata kasar, melawan bahkan durhaka kepada orang tua. Saat kita dalam
kandungan selama 9 bulan, ibu selalu membawa kita kemanapu ia pergi. Ketika
duduk, berjalan, dan tidur. Sungguh sangat sulit terasa oleh ibu kita saat itu.
Dan saat-saat yang paling menegangkan adalah ketika proses melahirkan kita, Ibu
kita berjuang menahan kesakitan yang luar biasa. Syukur kalau melahirkan secara
normal, terkadang ibu kita harus rela perutnya dibedah agar kita bisa lahir dan
menghirup udara serta melihat dunia ini. Sementara sang ibu berjuang dengan mempertaruhkan
nyawa, Sang bapak tak kalah gelisahnya, ia sibuk mempersipkan seluruh keperluan
untuk kelahiran kita. Karib kerabat kitapun turut berdo’a untuk kelancaran
kelahiran kita.
Kemudian
setelah kita berhasil menghirup udara didunia ini, kesibukan ibu tidak
berkurang bahkan bertambah. Terkadang Ibu kita tidak bisa tidur lelap baik
siang maupun malam karena mengurus kita. Terlebih saat kita sakit, kedua orang
tua akan mencari obat kemanapun demi kesembuhan kita, agar kita segera sehat
kembali.
Mereka
lakukan semua itu, apakah minta pamrih? Tidak, sama sekali tidak! Ibu Bapak
kita dengan ikhlas menjalankan perannya sebagai orang tua. Mereka akan rela
mengeluarkan biaya berapapun untuk kebaikan kita. Mereka menyekolahkan kita dengan
harapan agar kelak kita dapat berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Meraka akan
rela mengorbankan kebahagiannya demi kebahagiaan kita.
Lantas,
apakah yang mereka harapkan dari kita, anaknya? Tidak lain adalah bakti kita
kepadanya. Sebagai anak yang harus kita lakukan adalah selalu berbuat baik
kepadanya. Kita harus berkata dengan lemah lembut penuh dengan sopan santun.
Dan yang terpenting adalah kita senantiasa mendoakan kedua orang tua kita
dengan do’a : “Rabbighfirli waliwa
lidayya warhamhuma kama rabbayani shoghira” ( Ya Allah ampunilah aku dan
kedua orang tuaku dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihani aku
waktu kecil).
Ibu serta rekan sekalian yang dirahmati Allah SWT
Alangkah lebih baik jika kita
memahami arti penting dan kedudukan berbakti pada orang tua. Berbakti kepada
kedua orang tua merupakan salah satu amal shalih yang mulia. Allah SWT
berfirman:“Sembahlah Allah dan janganlah
kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini, perintah berbakti
kepada dua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid,
maka ini menunjukkan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Allah ‘Azza wa
Jalla. Begitu besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at. Nabi
mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah,
Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah, ‘Amalan apakah
yang paling dicintai Alloh?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan shalat pada
waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada
orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab,
‘Jihad di jalan Allah.’” (HR. Al Bukhari). Demikian agungnya kedudukan berbakti
pada orang tua, bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki
keutamaan yang sangat besar pula.
Janganlah sekali-kali kita berbuat
durhaka kepada orang tua. Ingatlah begitu dahsyatnya ancaman bagi siapapun yang
durhaka kepada orang tua. Wahai saudaraku, Rasulullah menghubungkan kedurhakaan
kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Allah. Dalam hadits Abi
Bakrah, beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan
dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab,
“Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang
tua.” (HR. Al Bukhari)
Ibu serta rekan yang dimuliakan
Allah SWT
Sekarang telah kita ketahui bersama
arti penting dan keutamaan berbakti pada orang tua. Kita ingat kembali, betapa
sering kita membuat orang tua marah dan menangis? Betapa sering kita tidak
melaksanakan perintahnya? Meskipun ada orang tua yang berbuat maksiat, kita
tetap harus menghormati mereka. Selayaknya, memang tidak ada ketaatan kepada
makhluk dalam bermaksiat kepada Allah SWT, akan tetapi bagaimana sikap kita
dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik dan
sopan. Bersegeralah kita meminta maaf pada kedua orang tua, karena ridha Allah tergantung pada ridha
kedua orangtua.
Demikian
ceramah singkat yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Semoga
bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada perkataan yang tidak berkenan.
Billahi fi sabilil haq
Fastabiqul khairat
wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Risnaini Haris
10536 1927 07
izin copas ya, tuk tugas sekolah..terima kasih banyak.
BalasHapusIzin copas ya Krn untuk tugas ceramah di masjid
BalasHapus