Kamis, 22 Maret 2012

CERAMAH: BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA


BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA




Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ibu serta rekan sekalian yang dirahmati Allah SWT
Marilah terlebih dahulu kita menghaturkan puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan kenikmatan yang tiada tara yakni Iman kepada Allah Swt. Marilah kita senantiasa pegang teguh Iman kita ini hingga akhir hayat kita.
Salam dan shalawat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh cahaya.
Pada kesempatan ini, perkenankan saya berdiri dihadapan ibu dan rekan sekalian untuk menyampaikan ceramah saya yang berjudul “ Berbakti kepada kedua orang tua ”.
Di dunia ini ,  Siapakah orang pertama yang paling kita hormati, kita sayangi  dan yang paling kita dahulukan berbuat baik ? Tentu jawabannya adalah kedua orang tua kita. Mengapa?
Pertama, adanya kita di dunia ini lantaran kedua ibu bapak kita. Mustahil kita ada seperti sekarang ini, jika kedua orang tua kita tidak ada. Setiap manusia lahir pasti karena perantaraan Ibu dan Bapak, kecuali Nabi Adam dan Nabi Isa yang hanya melalui perantaraan ibu.
Kedua, kedua orang tua kita yang tidak lelah dan bosan merawat kita mulai dari dalam kandungan , setelah kita lahir, kemudian menjadi anak-anak bahkan setelah kita dewasa, kasih sayangnya tak pernah lekang dicurahkan  kepada kita.
Kalau kita mau menengok kebelakang dan merenungkan saat-saat kita masih dalam kandungan dan ketika kita masih bayi, niscaya tidak patutlah bila kita berani berkata kasar, melawan bahkan durhaka kepada orang tua. Saat kita dalam kandungan selama 9 bulan, ibu selalu membawa kita kemanapu ia pergi. Ketika duduk, berjalan, dan tidur. Sungguh sangat sulit terasa oleh ibu kita saat itu. Dan saat-saat yang paling menegangkan adalah ketika proses melahirkan kita, Ibu kita berjuang menahan kesakitan yang luar biasa. Syukur kalau melahirkan secara normal, terkadang ibu kita harus rela perutnya dibedah agar kita bisa lahir dan menghirup udara serta melihat dunia ini. Sementara sang ibu berjuang dengan mempertaruhkan nyawa, Sang bapak tak kalah gelisahnya, ia sibuk mempersipkan seluruh keperluan untuk kelahiran kita. Karib kerabat kitapun turut berdo’a untuk kelancaran kelahiran kita.
Kemudian setelah kita berhasil menghirup udara didunia ini, kesibukan ibu tidak berkurang bahkan bertambah. Terkadang Ibu kita tidak bisa tidur lelap baik siang maupun malam karena mengurus kita. Terlebih saat kita sakit, kedua orang tua akan mencari obat kemanapun demi kesembuhan kita, agar kita segera sehat kembali.
Mereka lakukan semua itu, apakah minta pamrih? Tidak, sama sekali tidak! Ibu Bapak kita dengan ikhlas menjalankan perannya sebagai orang tua. Mereka akan rela mengeluarkan biaya berapapun untuk kebaikan kita. Mereka menyekolahkan kita dengan harapan agar kelak kita dapat berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Meraka akan rela mengorbankan kebahagiannya demi kebahagiaan kita.
Lantas, apakah yang mereka harapkan dari kita, anaknya? Tidak lain adalah bakti kita kepadanya. Sebagai anak yang harus kita lakukan adalah selalu berbuat baik kepadanya. Kita harus berkata dengan lemah lembut penuh dengan sopan santun. Dan yang terpenting adalah kita senantiasa mendoakan kedua orang tua kita dengan do’a : “Rabbighfirli waliwa lidayya warhamhuma kama rabbayani shoghira” ( Ya Allah ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihani aku waktu kecil).
Ibu serta rekan sekalian yang dirahmati Allah SWT
Alangkah lebih baik jika kita memahami arti penting dan kedudukan berbakti pada orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal shalih yang mulia. Allah SWT berfirman:“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini, perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Begitu besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at. Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah, Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Alloh?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan shalat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Allah.’” (HR. Al Bukhari). Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua, bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.
Janganlah sekali-kali kita berbuat durhaka kepada orang tua. Ingatlah begitu dahsyatnya ancaman bagi siapapun yang durhaka kepada orang tua. Wahai saudaraku, Rasulullah menghubungkan kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Allah. Dalam hadits Abi Bakrah, beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang tua.” (HR. Al Bukhari)
Ibu serta rekan yang dimuliakan Allah SWT
Sekarang telah kita ketahui bersama arti penting dan keutamaan berbakti pada orang tua. Kita ingat kembali, betapa sering kita membuat orang tua marah dan menangis? Betapa sering kita tidak melaksanakan perintahnya? Meskipun ada orang tua yang berbuat maksiat, kita tetap harus menghormati mereka. Selayaknya, memang tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah SWT, akan tetapi bagaimana sikap kita dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik dan sopan. Bersegeralah kita meminta maaf pada kedua orang tua,  karena ridha Allah tergantung pada ridha kedua orangtua.
Demikian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada perkataan yang tidak berkenan.

Billahi fi sabilil haq
Fastabiqul khairat
wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Risnaini Haris
10536 1927 07

2 komentar: